Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 September 2011

Mari Belajar dari Elang dan Rajawali



Semua orang tahu bahwa elang adalah burung yang mampu terbang paling tinggi di dunia ini. Elang bahkan membuat sarang di ketinggian. Padahal semua tahu bahwa di ketinggian, angin selalu bertiup sangat kencang.

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.

Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan --- suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Kutipan di atas saya dapat dari Hendry Risjawan di www.wikimu.com.

Elang selama ini menjadi icon bagi banyak motivator trainer untuk menunjukkan bahwa seseorang perlu memotivasi diri untuk terus terbang ke atas semakin tinggi hingga sampai di atap dunia. Bahkan ada novel kecil dengan judul "Jonathan Livingstone Seagull", tentang seekor Camar yang berusaha untuk terbang lebih tinggi seperti elang.

Ternyata elang tidak mendapatkan semua itu secara serta merta. Bahkan secara genetis saja elang tidak mendapatkan kemudahan untuk terbang tinggi.Benar bahwa bentuk tubuh, rentang sayap dan kekuatan kepak dan bulu-bulu sayap memang memungkinkan elang untuk terbang tinggi. Tetapi kemampuan terbang tinggi itu tidak mudah untuk dipertahankan.

Hanya saja, elang tidak melakukan pilihan. Elang melakukan begitu saja tanpa berfikir. Semua proses 150 hari tersebut dilakukan tanpa pernah menimbang-nimbang apakah akan terasa menyakitkan. Bagaimana dia mengumpulkan makanan agar tetap memiliki energi selama proses transformasi, tidak pernah dia fikirkan. Semua dijalankan sebagai sebuah keharusan hidup.

Sebagai manusia kita memang memiliki kebebasan untuk memilih. Namun sayangnya ada zona kenyamanan yang seringkali membatasi pilihan-pilihan hidup kita. Tetapi benarkah kita lebih menyukai kenyamanan kekinian dibandingkan kenyamanan lain.

Kenyamanan lain? Ya, ada beberapa hal yang selama ini kita tidak miliki dan sangat ingin kita miliki, tetapi itu berarti kita harus mengubah sesuatu. Cara hidup kita selama ini perlu kita ubah bila kita ingin mendapatkan sesuatu.

Analoginya sangat mudah, ketika Anda ingin pergi ke suatu tempat padahal Anda tidak sedang berada di tempat itu, maka Anda harus bergerak pindah tempat. Bukankah itu berarti tempat Anda berdiri berubah. Maka, ketika Anda memang tidak ingin pergi kemana-mana, Anda memang tidak perlu berubah. Ketika Anda tidak ingin mendapatkan sesuatu, Anda memang tidak perlu berubah. Tidak perlu keluar dari zona kenyamanan Anda.

Zona yang Anda tuju justru bisa saja lebih nyaman, namun sayang sekali, antara zona kenyamanan yang sekarang dengan zona kenyamanan yang Anda tuju berjarak dan melewati zona tidak-nyaman. Lihatlah ada 150 hari penuh zona tidak-nyaman bagi elang.

Ada kabar baik, ada kabar buruk di atas tadi. Semua sekarang tergantung pilihan Anda. Anda toh bukan elang yang tidak bisa memilih.

Sifat rajawali :
1. Pandangan jauh kedepan
Menurut ilmuwan, kemampuan penglihatan burung rajawali diperkirakan 8 kali pandangan mata manusia. Menurut penyelidikan mereka, rajawali diperkirakan mampu melihat hinggajarak 6 km. Itu artinya, jika Anda memiliki mata seperti rajawali, maka Anda akan memiliki pandangan yang jauh kedepan. Memiliki visi yang jauh kedepan.

Jika Anda memiliki mata seperti rajawali, maka Anda akan memikirkan masa depan Anda. Bukan hanya memikirkan kesenangan sesaat.

Anda tidak akan pernah bisa memiliki masa depan yang baik, jika tidak memikirkan dan memulainya dari sekarang. Jangan hanya memikirkan kesenangan untuk hari ini melainkan pikirkanlah jauh kemasa depan Anda.

Sebab itu kalau sekolah, sekolah yang betul. Kalau kuliah, kuliah yang betul. Kalau kerja, kerja yang betul.

2. Bergerak Dengan Cepat
Menurut penyelidikan, kecepatan rajawali diperkirakan 320 km/jam.

3. Dididik dan Dilatih Untuk Mandiri
Bayi rajawali bertumbuh dengan cepat, hanya dalam waktu dua sampai tiga minggu mereka sudah mampu berdiri. Setelah bulu-bulunya tumbuh, induknya mulai melatih untuk terbang dan berburu.

Kalau sudah bisa terbang dan bisa berburu mencari mangsa sendiri, anak rajawali akan terbang meninggalkan sarang induknya, mandiri. Cari rumah sendiri dan cari makan sendiri. Tidak terus bergantung kepada induknya.

Orang yang sudah dewasa, apalagi kalau sudah menikah, semestinya harus belajar dari anak rajawali ini. Belajar mandiri. Cari rumah sendiri, meskipun kontrakan. Cari makan sendiri, walaupun cuman lauk tempe dan sayur kangkung. (saya tidak bermaksud menyinggung yang masih tinggal di rumah mertua: tetapi saya memberikan pandangan kedepan ... supaya mulai memikirkan untuk menata masa depan keluarga kita).

4. Setia kepada Pasangannya
Masih menurut penyelidikan, di dunia ini hanya ada dua jenis unggas yang menganut faham monogami (satu pasangan), yaitu rajawali dan merpati. Kedua hewan unggas ini tidak suka ganti pasangan. Selama pasangannya masih hidup, kedua hewan ini akan selalu setia mendampingi pasangannya. Inilah sifat yang justru sudah mulai luntur di dalam diri manusia. Kesetiaan...

Quantum Teaching - Menjadikan Kelas Menggairahkan




Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum TeachingQuantum Teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria, yang bereksperimen dengansuggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar.

Pada perkembangan selanjutnya, Bobbi DePorter (penulis buku best sellerQuantum Learning dan Quantum Teaching), murid Lozanov, dan Mike Hernacki, mantan guru dan penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. Metode belajar ini diadopsi dari beberapa teori. Antara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan holistik.

Konsep itu sukses diterapkan di Super Camp, lembaga kursus yang dibangun de Porter. Dilakukan sebuah penelitian untuk disertasi doktroral pada 1991, yang melibatkan sekitar 6.042 responden. Dari penelitian itu, Super Camp berhasil mendongkrak potensi psikis siswa. Antara lain peningkatan motivasi 80%, nilai belajar 73% , meningkatkan harga diri 84% dan melanjutkan penggunaan keterampilan 98%.

Persamaan Quantum Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum yaitu:
E = mc2
E = Energi (antusiasme, efektivitas belajar-mengajar,semangat)
M = massa (semua individu yang terlibat, situasi, materi, fisik)
c = interaksi (hubungan yang tercipta di kelas)

Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.

Arti Quantum Teaching
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.

Dalam Quantum Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.

Dengan Quantum teaching kita dapat mengajar dengan memfungsikan kedua belahan otak kiri dan otak kanan pada fungsinya masing-masing. Penelitian di Universitas California mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda.

Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan  yang deduktif dan analitis. Bagian otak ini yang digunakan berpikir mengenai hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama.
Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang mengikat.


Prinsip Quantum Teaching
Prinsip dari Quantum Teaching, yaitu:
1. Segalanya berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
2. Segalanya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang kita ajarkan.
3. Pengalaman sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak konsep.
4.  Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apa pun.
5. Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi tepuk tangan, berkata: bagus!, baik!, dll.

Kerangka rancangan Belajar Quantum Teaching yang dikenal sebagai TANDUR
  1. TUMBUHKAN. Tumbuh- kan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat BAgiKu “ (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar

  1. ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar

  1. NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah “masukan”

  1. DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk ‘menunjukkan bahwa mereka tahu”

  1. ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan , “Aku tahu dan memang tahu ini”.

  1. RAYAKAN. Pengakuan  untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan

D. Petunjuk Pelaksanaan  Quantum Teaching (Contoh Kasus di SMA Anu)
1.    Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi panutan bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur , jadi pendengar yang baik dan selalu gembira (tersenyum).
2.    Guru harus membuat suasana belajar yang menyenangkan/kegembiraan. “learning is most effective when it’s fun. ‘Kegembiraan’ disini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari) , dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik.
3.    Lingkungan Belajar yang aman, nyaman dan bisa membawa kegembiraan: Pengaturan meja dan kursi diubah dengan berbagai bentuk seperti bentuk U, lingkaran. Beri tanaman, hiasan lain di luar maupun di dalam kelas. Pengecatan warna ruangan, meja, dan kursi yang yang menjadi keinginan dan kebanggaan kelas. Ruangan kelas dihiasi dengan poster yang isinya slogan, kata mutiara pemacu semangat, misalnya kata: “Apapun yang dapat Anda lakukan, atau ingin Anda lakukan, mulalilah. Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di dalamnya” (Goethe).
4.    Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh yang kuat pada proses belajarnya. Guru dapat mempengaruhi suasana emosi siswa dengan cara :
a.    kegiatan-kegiatan pelepas stres seperti menyanyi bersama, mengadakan permainan, outbond dan sebagainya.
b.    aktivitas-aktivitas yang menambah kekompakan seperti melakukan tour, makan bersama dan sebagainya. 
c.    menyediakan forum bagi emosi untuk dikenali dan diungkapkan yaitu melalui bimbingan konseling baik oleh petugas BP/BK maupun guru itu sendiri.
5.    Memutar musik klasik  ketika proses belajar mengajar berlangsung. Namun sekali-kali akan diputarkan instrumental dan bisa diselingi jenis musik lain untuk bersenang-senang dan jeda dalam pembelajaran.
6.    Sikap guru kepada peserta didik :
a.    Pengarahan “Apa manfaat materi pelajaran ini bagi peserta didik” dan tujuan
b.    Perlakukan peserta didik sebagai manusia sederajat
c.    Selalu menghargai setiap usaha dan merayakan hasil kerja peserta didik
d.    Memberikan stimulus yang mendorong peserta didik
e.    Mendukung peserta 100% dan ajak semua anggota kelas untuk saling mendukung
f.     Memberi peluang peserta didik untuk mengamati dan merekam data hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban, menjelaskan sambil memberikan argumentasi, dan sejumlah penalaran.