Puji syukur kita panjatkan atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan karunia-Nya sehingga kita semua
bisa melaksanakan kegiatan Forum Anak Nasional Tahun 2013 di Yogyakarta dengan
lancar. Kegiatan Forum Anak Nasional merupakan kegiatan yang sudah berjalan
secara rutin sebagai wadah bertemunya perwakilan forum anak di 33 provinsi di
Indonesia maupun stake holder terkait untuk melakukan penguatan kapasitas serta
penataan kembali aktivitas forum anak di Indonesia. Forum Anak Nasional Tahun
2013 ini menjadi penting mengingat semakin maraknya permasalahan-permasalahan
yang dihadapi oleh anak Indonesia. Isu tentang kekerasan terhadap anak,
eksploitasi anak, dan tawuran dikalangan anak/ remaja seolah semakin marak
terjadi di sekitar kita. Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) pada Tahun 2011 sekitar 2,5 juta anak menjadi korban kekerasan,
kekerasan ini dilihat dari pelaku bisa terjadi di rumah artinya dilakukan oleh
keluarga atau di sekolah yang bisa dilakukan oleh teman atau guru.
Merujuk pada Undang Undang Republik
Indonesia nomer 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak khususnya tentang
batasan usia anak yaitu sebelum 18 tahun termasuk yang berada didalam kandungan
maka dapat kita ketahui bersama bahwa memang secara psikis rentang umur dibawah
18 tahun merupakan usia transisi yang labil dan belum matang secara emosional.
Untuk itulah perlu kerjasama berbagai pihak dalam membangun lingkungan sosial
anak yang nyaman bagi perlindungan dan tumbuh kembang anak. Dukungan lingkungan
terkecil tentunya dari keluarga yang kemudian mengarah ke luar pada lingkungan
masyarakat sekitar,lingkungan sekolah, lingkungan pertemanan, dan yang tidak
kalah pentingnya adalah dukungan dari pihak pemerintahan. Daerah Istimewa
Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar tentunya menjadi tujuan anak-anak
dari berbagai daerah di Indonesia untuk menuntut ilmu. Banyaknya pilihan
lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi semakin
meneguhkan predikat Yogyakarta sebagai kota pelajar dan pendidikan.
Berkumpulnya anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia ini menjadikan
Yogyakarta menjadi miniatur Indonesia karena keberagaman putra daerah yang
tinggal di Yogyakarta mencerminkan kebhinekaan yang didasari rasa kekeluargaan
dan persaudaraan. Dalam konteks kebudayaan Yogyakarta, kedamaian masyarakat
yang beragam ini menjadi bukti fillosofi Hamemayu
Hayuning Bawono yang mengandung makna kewajiban melindungi, memelihara dan
membina keselamatan dunia. Sesuai dengan filosofi tersebut maka semua komponen
masyarakat di Yogyakarta berperan dalam menciptakan kedamaian, rasa aman bagi
semua masyarakat yang tinggal di Yogyakarta. Dalam sejarah berdirinya NKRI
peran Yogyakarta dalam mempertahankan kemerdekaan tidaklah sedikit salah
satunya ketika agresi militer Belanda pada Tahun 1946. Pada saat itu ibukota
Jakarta diduduki oleh tentara penjajah Belanda maka Sri Sultan Hamengkubuwono
IX mengundang proklamator RI Soekarno-Hatta beserta seluruh kabinetnya untuk
memindahkan ibukota ke Yogyakarta. Melihat perjuangan rakyat Yogyakarta dibawah
kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikala itu Presiden Soekarno dalam
pidatonya dengan bergetar menyatakan, ”Yogyakarta
termasyhur karena jiwa-jiwa kemerdekaannya, hidupkanlah terus jiwa-jiwa
kemerdekaan itu”.
Forum Anak Nasional Tahun 2013 mengangkat tema
Nasionalisme, Kebhinekaan,
dan Persaudaraan. Tema tersebut sangat cocok dengan latar belakang dan
kondisi masyarakat Yogyakarta sejak era kemerdekaan sampai dengan sekarang. Yogyakarta
dengan torehan sejarahnya menjadi wujud nyata menyatunya semangat nasionalisme
dalam ragam kebhinekaan dengan didasarkan rasa persaudaran. Kami berharap
Yogyakarta menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk menjaga Indonesia
ini tetap satu dalam kebhinekaan dengan dasar persaudaran. Kami berharap Forum
Anak Nasional Tahun 2013 memberikan motivasi kembali kepada anak-anak Indonesia
untuk menjaga Indonesia ini dengan semangat nasionalisme, kebhinekaan, dan
persaudaraan.
Malam Indonesia pada hari Selasa, tanggal 25 Juni 2013
akan menampilkan aksi budaya dari 33 provinsi di Indonesia, sekaligus
pelantikan Sahabat Anak dan penutupan yang akan dilakukan oleh Deputi Tumbuh
Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bapak Wahyu
Hartomo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar