Sabtu, 29 Juni 2013

GKR Condro Kirono: Selamat Berkarya, adik-adikku ....

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan karunia-Nya sehingga kita semua bisa melaksanakan kegiatan Forum Anak Nasional Tahun 2013 di Yogyakarta dengan lancar. Kegiatan Forum Anak Nasional merupakan kegiatan yang sudah berjalan secara rutin sebagai wadah bertemunya perwakilan forum anak di 33 provinsi di Indonesia maupun stake holder terkait untuk melakukan penguatan kapasitas serta penataan kembali aktivitas forum anak di Indonesia. Forum Anak Nasional Tahun 2013 ini menjadi penting mengingat semakin maraknya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh anak Indonesia. Isu tentang kekerasan terhadap anak, eksploitasi anak, dan tawuran dikalangan anak/ remaja seolah semakin marak terjadi di sekitar kita. Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Tahun 2011 sekitar 2,5 juta anak menjadi korban kekerasan, kekerasan ini dilihat dari pelaku bisa terjadi di rumah artinya dilakukan oleh keluarga atau di sekolah yang bisa dilakukan oleh teman atau guru.
Merujuk pada Undang Undang Republik Indonesia nomer 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak khususnya tentang batasan usia anak yaitu sebelum 18 tahun termasuk yang berada didalam kandungan maka dapat kita ketahui bersama bahwa memang secara psikis rentang umur dibawah 18 tahun merupakan usia transisi yang labil dan belum matang secara emosional. Untuk itulah perlu kerjasama berbagai pihak dalam membangun lingkungan sosial anak yang nyaman bagi perlindungan dan tumbuh kembang anak. Dukungan lingkungan terkecil tentunya dari keluarga yang kemudian mengarah ke luar pada lingkungan masyarakat sekitar,lingkungan sekolah, lingkungan pertemanan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan dari pihak pemerintahan. Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar tentunya menjadi tujuan anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia untuk menuntut ilmu. Banyaknya pilihan lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi semakin meneguhkan predikat Yogyakarta sebagai kota pelajar dan pendidikan. Berkumpulnya anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia ini menjadikan Yogyakarta menjadi miniatur Indonesia karena keberagaman putra daerah yang tinggal di Yogyakarta mencerminkan kebhinekaan yang didasari rasa kekeluargaan dan persaudaraan. Dalam konteks kebudayaan Yogyakarta, kedamaian masyarakat yang beragam ini menjadi bukti fillosofi Hamemayu Hayuning Bawono yang mengandung makna kewajiban melindungi, memelihara dan membina keselamatan dunia. Sesuai dengan filosofi tersebut maka semua komponen masyarakat di Yogyakarta berperan dalam menciptakan kedamaian, rasa aman bagi semua masyarakat yang tinggal di Yogyakarta. Dalam sejarah berdirinya NKRI peran Yogyakarta dalam mempertahankan kemerdekaan tidaklah sedikit salah satunya ketika agresi militer Belanda pada Tahun 1946. Pada saat itu ibukota Jakarta diduduki oleh tentara penjajah Belanda maka Sri Sultan Hamengkubuwono IX mengundang proklamator RI Soekarno-Hatta beserta seluruh kabinetnya untuk memindahkan ibukota ke Yogyakarta. Melihat perjuangan rakyat Yogyakarta dibawah kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikala itu Presiden Soekarno dalam pidatonya dengan bergetar menyatakan, Yogyakarta termasyhur karena jiwa-jiwa kemerdekaannya, hidupkanlah terus jiwa-jiwa kemerdekaan itu”.
Forum Anak Nasional Tahun 2013 mengangkat tema Nasionalisme, Kebhinekaan, dan Persaudaraan. Tema tersebut sangat cocok dengan latar belakang dan kondisi masyarakat Yogyakarta sejak era kemerdekaan sampai dengan sekarang. Yogyakarta dengan torehan sejarahnya menjadi wujud nyata menyatunya semangat nasionalisme dalam ragam kebhinekaan dengan didasarkan rasa persaudaran. Kami berharap Yogyakarta menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk menjaga Indonesia ini tetap satu dalam kebhinekaan dengan dasar persaudaran. Kami berharap Forum Anak Nasional Tahun 2013 memberikan motivasi kembali kepada anak-anak Indonesia untuk menjaga Indonesia ini dengan semangat nasionalisme, kebhinekaan, dan persaudaraan.

            Malam Indonesia pada hari Selasa, tanggal 25 Juni 2013 akan menampilkan aksi budaya dari 33 provinsi di Indonesia, sekaligus pelantikan Sahabat Anak dan penutupan yang akan dilakukan oleh Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bapak Wahyu Hartomo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar