Sebagai bangsa yang besar yang hidup
di negara yang luas, yang juga memiliki potensi bencana alam dalam cakupan
wilayah yang luas pula, kita punya potensi besar untuk saling peduli serta
membantu jika terjadi bencana. Untuk itu kami memasukkan materi yang berkaitan
dengan kebencanaan dalam agenda
Forum Anak Nasional 2013 ini. Pada hari Selasa 25 Juni 2013, BNPB bersama
BPBD DIY, Basarnas, SAR DIY, dan TAGANA DIY yang melakukan pelatihan
kebencanaan bagi 300 peserta.
Kepulauan Indonesia memiliki keanekaragaman
bencana dengan statifikasi yang ringan (rawan) hingga statifikasi yang berat
(atastrofik). Keanekaragaman bencana ini terkait dengan posisi Indonesia yang
terletak pada lingkar cincin api pasifik (Pasific Ring of Fire) sehingga muncul
banyak sekali gunung api aktif sepanjang pulau Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi
Utara dan Maluku. Pertemuan dua lempang aktif dunia yaitu Lempeng Indoasia dan Lempeng
Eurasia yang banyak menyebabkan bencana gempa tektonik dan tsunami.
Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU No. 24
Tahun 2007). Kerusakan pada pola kehidupan normal yang merugikan manusia, baik kematian,
hilang, luka-luka, kesengsaraan yang membutuhkan pelayanan social akibat system
komunikasi, transportasi dan pelayanan publik lainnya tidak dapat berfungsi dengan
baik.
Macam
Bencana
·
Bencana Alam : Gempa Bumi, Tsunami, Banjir, Tanah Longsor, Angin Topan, Kekeringan,
Gelombang Panas, Letusan
Gunung Api.
·
Bencana Non Alam : Kegagalan Teknologi,
Epidemi, Kegagalan
Modernisasi, Wabah Penyakit.
·
Bencana Sosial : Konflik Sosial Antar
Kelompok, Antar Komunitas
Masyarakat, Teror.
Faktor-faktor terjadinya bencana diantaranya
:
·
Kurangnya pemahaman terhadap karakteristik
bahaya/hazard.
·
Sikap dan perilaku yang mengakibatkan penurunan
sumberdaya alam/vulnerability.
·
Kurangnya informasi atau system peringatan dini/early
warning system yang mengakibatkan ketidaksiapan, ketidakmampuan dan ketidakberdayaan
dalam menghadapi ancaman bencana.
Faktor-faktor yang memperburuk situasi
bencana diantaranya :
·
Kemiskinan
·
Pertumbuhan penduduk
·
Urbanisasi yang cepat
·
Transisi dalam praktek budaya
·
Kerusakan lingkungan
·
Kurangnya kesadaran dalam informasi
Peran aktif masyarakat dalam hal pencegahan
bencana alam diantaranya :
·
Memperlakukan alam secara baik.
·
Tidak membuang sampah sembarangan seperti di
selokan atau sungai.
·
Tidak menebangi dan membakar hutan secara sembarangan.
·
Melakukan reboisasi hutan dan bukit yang gundul.
·
Menjaga kelestarian air bersih.
Konsep penanggulangan bencana yang
dahulunya bergerak ketika bencana terjadi, sekarang berubah menjadi pecegahan dengan
mengurangi semaksimal mungkin korban dengan upaya Pengurangan Resiko Bencana melalui
mitigasi bencana. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya mengurangi risiko bencana,
baik melalui penyadaran, peningkatan kemampuan sumberdaya maupun pembangunan fisik
menghadapi ancaman bencana terhadap masyarakat yang beradap ada KRB-Kawasan Rawan
Bencana. Proses mengupayakan berbagai tindakan preventif untuk meminimalisasi dampak
bencana yang akan terjadi. Bentuknya berupa: sosialisasi, penyediaan informasi,
pembangunan sarana dan pengadaan prasarana penunjang. Perlu peran aktif dari pemerintah,
dunia usaha serta semua aspek masyarakat untuk melakukan Pengurangan Resiko Bencana.
Bentuk bantuan kemanusiaan diantaranya
:
·
Menyelamatkan
: evakuasi/memindahkan dari lokasi bencana ke tempat yang aman.
·
Pembagian
makanan, layanan kesehatan.
·
Memastikan
ketersediaan air, sanitasi dan kebersihan pribadi.
·
Distribusi
logistik non pangan.
·
Pembangunan
shelter sementara.
·
Memastikan
pendidikan untuk anak dapat berjalan kembali.
·
Memastikan
perlindungan dan rasa aman.
·
Reunifikasi-penyatuan kembali dalam keluarga.
·
Dukungan
untuk memulai penghidupan kembali.
·
Pemberian informasi melalui sosialisasi.
Julianto
Taruna Siaga Bencana
(TAGANA) Daerah Istimewa Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar