Tampilkan postingan dengan label forum anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label forum anak. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Juli 2013

Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional Korban Gempa Gayo Aceh

HARI 1
PEMBUKAAN
1. Yel-yel dan slogan Forum Anak
2. Pembacaan ayat suci Al-Quran
3. Sambutan dari kpla.desa atau yang mewakili
4. Menyanyikan lagu khas daerah gayo oleh anak-anak gayo
5. Pembacaan doa

Acara Anak
1. Yel-yel dan games
2. Sosialisai peringatan Hari Anak Nasional “ANAK GAYO LAYAK TERSENYUM”
3. Melukis dan mewarnai
4. Buka bersama
5. Nonton bareng

HARI 2
MATERI
1. Sarasehan bencana alam
2. Sosialisasi HAK ANAK dalam status korban bencana

ACARA ANAK
1. Outbond
2. Bermain bersama
3. Buka bersama

HARI 3
PENUTUPAN
1. Penyerahan bantuan untuk anak Gayo (alat tulis, tas, dan alat shalat)
2. Penutupan

Jumat, 26 Juli 2013

Suara Anak Papua Barat

SUARA ANAK PAPUA BARAT 2013

1.      Kami mengharapkan agar pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Papua khususnya Papua Barat.

2.      Kami mengharapkan agar pemerintah menetapkan PERDA tentang pelecehan seksual terhadap anak beserta hak-hak anak lainnya.

3.      Kami mengharapkan agar seni budaya Papua Barat dapat dirangkul kembali dengan cara membangun sanggar budaya. Selain itu, kami juga mengharapkan pemerintah membuat suatu organisasi olahragawan se-provinsi Papua Barat.

4.      Kami mengharapkan agar pemerintah membuat persekutuan/perkumpulan anak-anak remaja baik yang beragama Kristen maupun agama lainnya.

5.      Kami mengharapkan agar pemerintah menyediakan wadah untuk mengembangkan bakat dan minat anak-anak di Papua Barat.

6.      Kami membutuhkan sponsor untuk merealisasikan program-program yang telah di rencanakan oleh Forum Anak Daerah.

7.      Pemerintah wajib menjalin hubungan kerjasama guna memfasilitasi Forum Anak Daerah dan memberi anggaran kepada Forum Anak Daerah.

8.      Lembaga-lembaga daerah seperti organisasi kepemudaan, olahraga, sekolah dan Badan Narkotika wajib mengikutsertakan diri dalam Forum Anak Daerah.

Suara Anak DIY



Suara Anak Daerah Istimewa Yogyakarta 2013

Kami anak-anak Daerah Istimewa Yogyakarta menginginkan :
1. Pemerintah memenuhi dan melindungi hak hidup serta identitas anak yang kurang beruntung dengan memberikan akses pembuatan akte kelahiran yang mudah dan tanpa dipungut biaya.
2. Pemenuhan hak tumbuh kembang atas pendidikan di Indonesia harus setara antara yang tinggal di kota dengan yang di pedesaan, antara laki-laki dan perempuan, antara yang miskin dengan yang kaya, yang berbeda golongan, yang berkebutuhan khusus, dll tanpa ada diskriminasi sebagai sekolah inklusi.
3. Pemerintah se-DIY memfasilitasi untuk WAJAR gratis 12 tahun.
4. Pemerintah membantu seluruh sekolah di DIY dan masyarakat agar dimanapun itu tidak ada tindakan bullying lagi pada anak-anak.
5. Pemerintah mendukung dan melakukan pengawasan jajanan anak di sekolah agar anak-anak tetap sehat.
6. Yogyakarta yang istimewa adalah juga tempat bertumbuh anak-anak yang istimewa dan sehat. Terlebih bila pemerintah memfasilitasi JAMKESAN atau “Jaminan Kesehatan Khusus Anak”.
7. Forum Anak dapat secara intensif berkomunikasi dengan pemerintah dan difasilitasi untuk membangun penguatan jaringan Forum Anak dari tingkat Kampung/Dusun hingga Daerah.
8. Pemerintah memberikan apresiasi terhadap masukan program Forum Anak untuk berpartisipasi dalam Musrenbang.
9. Pemerintah mengatur warnet sehat, internet ramah anak, dan informasi dari media yang positif bagi anak.
10. Pemerintah mendengar dan menerima masukan dari suara anak untuk program dan kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan kerja pemerintah sehari-hari.

Sabtu, 29 Juni 2013

GKR Condro Kirono: Selamat Berkarya, adik-adikku ....

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan karunia-Nya sehingga kita semua bisa melaksanakan kegiatan Forum Anak Nasional Tahun 2013 di Yogyakarta dengan lancar. Kegiatan Forum Anak Nasional merupakan kegiatan yang sudah berjalan secara rutin sebagai wadah bertemunya perwakilan forum anak di 33 provinsi di Indonesia maupun stake holder terkait untuk melakukan penguatan kapasitas serta penataan kembali aktivitas forum anak di Indonesia. Forum Anak Nasional Tahun 2013 ini menjadi penting mengingat semakin maraknya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh anak Indonesia. Isu tentang kekerasan terhadap anak, eksploitasi anak, dan tawuran dikalangan anak/ remaja seolah semakin marak terjadi di sekitar kita. Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Tahun 2011 sekitar 2,5 juta anak menjadi korban kekerasan, kekerasan ini dilihat dari pelaku bisa terjadi di rumah artinya dilakukan oleh keluarga atau di sekolah yang bisa dilakukan oleh teman atau guru.
Merujuk pada Undang Undang Republik Indonesia nomer 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak khususnya tentang batasan usia anak yaitu sebelum 18 tahun termasuk yang berada didalam kandungan maka dapat kita ketahui bersama bahwa memang secara psikis rentang umur dibawah 18 tahun merupakan usia transisi yang labil dan belum matang secara emosional. Untuk itulah perlu kerjasama berbagai pihak dalam membangun lingkungan sosial anak yang nyaman bagi perlindungan dan tumbuh kembang anak. Dukungan lingkungan terkecil tentunya dari keluarga yang kemudian mengarah ke luar pada lingkungan masyarakat sekitar,lingkungan sekolah, lingkungan pertemanan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan dari pihak pemerintahan. Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar tentunya menjadi tujuan anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia untuk menuntut ilmu. Banyaknya pilihan lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi semakin meneguhkan predikat Yogyakarta sebagai kota pelajar dan pendidikan. Berkumpulnya anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia ini menjadikan Yogyakarta menjadi miniatur Indonesia karena keberagaman putra daerah yang tinggal di Yogyakarta mencerminkan kebhinekaan yang didasari rasa kekeluargaan dan persaudaraan. Dalam konteks kebudayaan Yogyakarta, kedamaian masyarakat yang beragam ini menjadi bukti fillosofi Hamemayu Hayuning Bawono yang mengandung makna kewajiban melindungi, memelihara dan membina keselamatan dunia. Sesuai dengan filosofi tersebut maka semua komponen masyarakat di Yogyakarta berperan dalam menciptakan kedamaian, rasa aman bagi semua masyarakat yang tinggal di Yogyakarta. Dalam sejarah berdirinya NKRI peran Yogyakarta dalam mempertahankan kemerdekaan tidaklah sedikit salah satunya ketika agresi militer Belanda pada Tahun 1946. Pada saat itu ibukota Jakarta diduduki oleh tentara penjajah Belanda maka Sri Sultan Hamengkubuwono IX mengundang proklamator RI Soekarno-Hatta beserta seluruh kabinetnya untuk memindahkan ibukota ke Yogyakarta. Melihat perjuangan rakyat Yogyakarta dibawah kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikala itu Presiden Soekarno dalam pidatonya dengan bergetar menyatakan, Yogyakarta termasyhur karena jiwa-jiwa kemerdekaannya, hidupkanlah terus jiwa-jiwa kemerdekaan itu”.
Forum Anak Nasional Tahun 2013 mengangkat tema Nasionalisme, Kebhinekaan, dan Persaudaraan. Tema tersebut sangat cocok dengan latar belakang dan kondisi masyarakat Yogyakarta sejak era kemerdekaan sampai dengan sekarang. Yogyakarta dengan torehan sejarahnya menjadi wujud nyata menyatunya semangat nasionalisme dalam ragam kebhinekaan dengan didasarkan rasa persaudaran. Kami berharap Yogyakarta menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk menjaga Indonesia ini tetap satu dalam kebhinekaan dengan dasar persaudaran. Kami berharap Forum Anak Nasional Tahun 2013 memberikan motivasi kembali kepada anak-anak Indonesia untuk menjaga Indonesia ini dengan semangat nasionalisme, kebhinekaan, dan persaudaraan.

            Malam Indonesia pada hari Selasa, tanggal 25 Juni 2013 akan menampilkan aksi budaya dari 33 provinsi di Indonesia, sekaligus pelantikan Sahabat Anak dan penutupan yang akan dilakukan oleh Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bapak Wahyu Hartomo.

HIDUP BERSAMA DALAM KEBHINEKAAN

Melalui tema Forum Anak Nasional 2013, “Eratkan Kebhinekaan dalam Persaudaraan untuk Mewujudkan Semangat Nasionalisme”, kita disadarkan untuk merenungkan kembali bagaimana kondisi kebersamaan hidup  dalam negara kesatuan Republik Indonesia ini.
Kita berharap bahwa anak-anak kita yang tinggal di berbagai provinsi dapat belajar untuk saling mengenal dan  menyadari betapa perbedaan yang ada diantara mereka memperindah serta justru memperkaya hidup mereka.  Dengan demikian mereka akan menjadi pemimpin yang mengangkat nilai lokal dalam membangun solidaritas kebangsaan.
Kemampuan memimpin diri sendiri dengan baik sebelum mereka memimpin sesamanya kelak merupakan  prasyarat yang harus dicapai terlebih dahulu oleh anak-anak bangsa.  Hal ini akan terwujud bila kita semua sebagai bangsa yang bersatu padu berusaha memenuhi hak-hak anak Indonesia tanpa pandang bulu, serta menemani mereka untuk dapat melaksanakan tugas kewajiban mereka sesuai dengan hati nurani dan norma yang diajarkan pada mereka.
Kerja sama berbagai pihak sangatlah diperlukan untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak anak kita.  Anak-anak yang merasakan bagaimana dicintai, diperhatikan serta diberi prioritas tanpa dibeda-bedakan dalam keluarga, sekolah, lingkungan tempat tinggal serta didukung penuh oleh negara akan menjadi manusia yang utuh dan seimbang, sehingga mereka akan menjadi pemimpin yang berhati nurani, bertanggung jawab serta menjaga persaudaraan dengan sesamanya, karena mereka memilki kesadaran yang tinggi bahwa bumi Indonesia adalah milik seluruh bangsa Indonesia.

Di Forum Anak Nasional 2013, pada hari Senin 24 Juni, para senator anak yang berusia 12-18 tahun ini akan mengunjungi AAU, Sekbang TNI AU, Museum Dirgantara, pemakaman masal korban erupsi gunung Merapi 2010 dan melakukan penanaman pohon, belajar teknologi yang menyenangkan bagi anak sekaligus peresmian Kampung Pintar Pandes Bantul secara langsung oleh Bupati Bantul, Taman Pintar Yogyakarta, bakti social juga akan dilakukan di Panti Yayasan Sayap Ibu, Panti Yakkum, pembelajaran sebagai salah satu kewajiban anggota Forum Anak yaitu memperjuangkan hak-hak anak akan didapat di DPD RI, dan bagaimana belajar melindungi hak-hak anak pun akan dielajari di Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Rekso Dyah Utami.

Indrajani Prawoto, M.Si 
Lembaga Pemberdayaan dan Penguatan Pendidikan Nasional

Dibutuhkan Patriotisme Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi

Indonesia sebagai bangsa yang memiliki sejarah yang panjang. Mulai dari era kerajaan, penjajahan sampai kemerdekaan.  Perjalanan menuju kemerdekaannya pada tahun 1945 merupakan proses yang tidak mudah.  Hanya dengan perjuangan yang kuatlah akhirnya bisa membawa bangsa ini mewujudkan cita – citanya.  Peran serta seluruh rakyat Indonesia tak lepas dalam memperjuangkan dan memperoleh kemerdekaan. Sifat Patriotisme dan Nasionalisme adalah kunci untuk mempersatukan seluruh kalangan masyarakat Indonesia yang sangat kaya akan keberagaman suku, ras, budaya, bahasa, agama dan kepercayaannya. Dan semua itu terbukti bisa dipersatukan oleh ideologi Pancasila.

Pada era globalisasi saat ini, semua berkembang sangat pesat termasuk teknologi informasi. Kemajuan ini tentu membawa dampak tantangan beragam, termasuk persoalan integritas bangsa. Yang memprihatinkan, justru nasionalisme bangsa ini  kian memudar. Pancasila sebagai ideologi mulai minim tercermin dalam pendidikan serta keteladanan kepemimpinan, terutama untuk generasi muda dan anak-anak.

Oleh karena itu, apa yang menjadi tujuan utama diselenggarakannya Forum Anak Nasional harus didukung. Karena kita perlu dengan segera mempunyai banyak upaya mengembalikan semangat untuk membentuk dan memperkuat kembali pembanguan karakter kebangsaan kita.  Dalam proses kegiatan ini sangat diharapkan para peserta bisa menemukan kembali banyak cara pembelajaran dari sejarah dan keteladanan yang bisa membangkitkan semangat patriotisme mereka.  Sehingga, dalam Forum Anak Nasional bisa menjadi bentuk partisipasi anak-anak yang akan memberi warna sendiri dalam mendorong peran mereka melahirkan patriotisme yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini.

Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Patriotisme juga harus menjadi suatu kebajikan yang benar-benar  menjadi fitrah bagi kita semua dan mempunyai tempat didalam kehidupan moral kebangsaan kita. Perasaan taat setia merupakan senjata mental yang cukup kuat untuk mempertahankan negara.

Kondisi sekarang dimana semangat cinta akan negara, rela berkorban demi bangsa yang semakin pudar harus dijawab dengan partisipasi kita secara bertanggungjawab untuk memastikan dan mempertahankan kemerdekaan negara terus terpelihara dan kekal untuk selama-lamanya.

Maka hanya dengan nilai patriotisme itu kita berharap akan melahirkan sikap dan rasa nasionalisme kita kembali tumbuh secara kuat. Hal itu menjadi syarat utama yang dibutuhkan dalam menjaga integritas kebangsaan kita dalam menghadapi berbagai tantangan apapun di masa sekarang dan di masa yang akan datang. 

Selamat datang para senator anak dari 33 provinsi di Daerah Istimewa Yogyakarta!

Selamat berjuang, jangan mudah menyerah!

Yogyakarta, 22 Juni 2013

GKR Hemas

FORUM ANAK NASIONAL 2013

Berdasarkan surat  dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI tanggal 20 November 2012 Nomor : 112/KPP-PA/D.V/11/2012, perihal pertemuan Forum Anak Nasional, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan melaksanakan pertemuan Forum Anak Nasional 2013. Kegiatan akan diselenggarakan besok tanggal 22 s.d 26 Juni 2013 di Hotel Eden II Kaliurang, dihadiri dan dibuka oleh Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI pada hari Minggu tanggal 23 Juni 2013 dan akan diikuti perwakilan dari 33 (tiga puluh tiga) Provinsi dengan peserta  sejumlah 500 orang yang terdiri dari anak dan pendamping.
                Pertemuan Forum Anak Nasional 2013 dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas bagi pengurus Forum Anak Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia dengan tema utama ”Nasionalisme, Persaudaraan dan Kebhinekaan. Tema tersebut dipilih untuk merespon dan mengantisipasi fenomena sosial menurunnya semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme serta persaudaraan atau kesetiakawanan sosial antar anak yang ditandai dengan munculnya berbagai bentuk kenakalan remaja, tawuran pelajar, perkelahian antar kelompok anak atau potensi kerawanan sosial anak lainnya yang melibatkan anak.
                Pertemuan FAN ini dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli 2013 yang di satu sisi diharapkan dapat memberikan inspirasi anak-anak untuk bangga menjadi anak Indonesia dan termotivasi untuk berprestasi, dan di sisi lain pertemuan FAN merupakan apresiasi atau penghargaan bagi anak-anak daerah yang telah memiliki prestasi dan aktif berpartisipasi di lingkungan masing-masing, khususnya dalam melakukan sosialisasi dan advokasi di bidang pemenuhan hak partisipasi anak dan pelaksanaan kewajiban anak. Pada Malam Penganugerahan yang akan dilakukan di Kepatihan, 3 Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2013 yang diraih oleh Daerah Istimewa Yogyakarta hadir bersama 6 Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2013 lainnya. Ini merupakan prestasi khusus bagi kemajuan Forum Anak di Daerah Istimewa Yogyakarta.
                Kami berharap kegiatan Forum Anak Nasional di Daerah Istimewa Yogyakarta ini dapat  meningkatkan kapasitas anak dalam rangka membangun kepribadian dan karakter bangsa sejak dini  serta merupakan langkah konstruktif untuk menjawab tantangan perubahan global yang berdampak pada menurunnya nilai-nilai budaya bangsa, rasa nasionalisme dan persaudaraan anak-anak Indonesia.
Ketua Panitia Pelaksana DIY

                                                                               Dra. Kristiana Swasti, MSi

Jumat, 03 Februari 2012

Penghargaan Anak Perdamaian Internasional



Practical guidelines                                                                               

Selection of the child
•    Boy or a girl.
•    From 12 to 18 years old.
•    This child must have a clear history of standing up and fighting for the rights of him/herself and other children. It is important that the child has an active approach in accomplishing this goal which has led to a concrete result.
•    Ability to travel abroad.
•    Feeling comfortable communicating to other people.

Process
1.    Any person or organisation may nominate a child for review by the Expert Committee.
2.    The final date for nominating a child for this year’s Peace Prize is March 1st, 2012.
3.    Please send, before March 1st 2012,  the data of your nominee to info@childrenspeaceprize.org (please fill out this form as completely as possible).
4.    The official ceremony of the International Children’s Peace Prize will be in The Hague, the Netherlands.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nominee for the International Children’s Peace Prize 2012
 
Child nominated
First (Given) Name:
Last (Family) Name:
Address:
(Approximate) Age:
Boy / Girl
Nationality:
Comments:

Organization / Person nominating the child
Organization:
Full Name:
Address:
Telephone:
E-mail:

Please describe your motivation for nominating this child

1.    Please give an impression of the personality of the child.
2.    Please describe the child’s personal circumstances.
3.    Please describe some concrete actions the child has undertaken.
4.    Please describe the impact and concrete results of the actions of the child.
5.    Please describe the motivation of the child for becoming active in the field of children’s rights.
6.    What are the nominee’s plans in regards to carrying his/her work forward in to the future?
7.    Please describe in which way the child is being supported by parents, other adults or organizations.
8.    Does the child have any experience with media exposure because of his/her actions?
9.    Are there any restrictions to be considered when travelling abroad?

PLEASE EMAIL THIS NOMINATION FORM BEFORE MARCH 1ST 2012  TO INFO@CHILDRENSPEACEPRIZE.ORG

Jumat, 11 November 2011

Aku dan Laut



Rumahku letaknya dekat sekali dengan laut.
Oleh karena itu, saya sangat merasa senang.
Dimana saya selalu bisa melepaskan seluruh beban saya dengan menikmati pemandangan laut yang sangat mempesona dan mampu menenangkan jiwa.
Selain itu, hembusan angin segar yang berhembus sepoi-sepoi mampu menyejukkan suasana hati dan memberikan kenyamanan yang luar biasa.
Selalu terlihat para nelayan yang mengarungi lautan biru untuk mencari ikan guna menafkahi keluarga.
Ada juga anak-anak yang berenang di laut dengan gembira sambil menepuk-nepukan air.
Dari rumah saya juga terlihat pulau-pulau yang hijau dan indah.

=== dikisahkan oleh Yulita Doa dari Forum Anak Kelurahan Nunhila ===

Suka duka di forum



Saya mempunyai banyak kisah yang saya temukan di forum, ada suka maupun duka.
Saya mempunyai banyak teman di forum.
Di forum saya dapat mengembangkan dan mengasah lagi bakat saya yang ingin menjadi artis (pemain sinetron).
Tapi saya juga mendapat banyak sekali kesulitan, salah satunya jadual pertemuan forum bertepatan dengan jadual les bahasa Inggris saya.
Diabsensi saya sudah penuh dengan ijin, ijin, dan ijin :(
Saya diberikan peringatan oleh guru les saya dan diberikan pilihan untuk memilih les atau forum.
Aku pun bingun...? akhirnya saya memilih untuk bisa membagi waktu untuk forum dan les...!
Akhirnya saya tidak mengorbankan apa-apa (les atau forum).
Itulah cerita saya.
Kesan saya : Hargailah setiap waktu yang diberikan walau hanya 1-2 menit.

=== ditulis oleh Ceicilia Dubu (Sisil), Forum Anak Kota Kupang ===