Ok berlanjut, saya masih terus
asyik bermain bersama mereka. Saya ajarkan tehnik mendongeng dengan
mempergunakan alat2 di sekitar kita yang ada saja. Saya ambil pulpen dan mulai
bercerita ….
Ide inipun mendadak didapat
karena letak Nunhila yang bersuasana pantai dan laut.
Hey kawan-kawan… sampan ini butuh
dayung, mari kita cari.. didapatlah 1 dayung (berupa pulpen), mari kita kayuh …
dengan berbagai gaya mengayuh dayung menerjang ombak dengan naik sampan … dari
kejauhan nampak daratan… wah kurang jelas daratan pulau apa itu? Sambil mengangkat
dayung yang berubah menjadi teropong. Hahaha anak-anak tertawa riang. Tidak itu
saja, wah ternyata ada kapal bajak laut! Ayo kita hadapi! Teropong pun berubah
menjadi pedang. Anak-anak semakin hanyut dalam tehnik mendongeng ini. Saat
mencapai daratan, bertemu nenek tua yang tak sanggup berdiri, maka pedang pun
berubah menjadi tongkat. Cerita sederhana hanya dengan menggunakan 1 pulpen
membuat mereka mengerti bahwa untuk bercerita, untuk beraktivitas, bisa dengan
apapun di sekitar kita. Fasilitas sarana dan prasarana baik bila ada, namun kreativitas
dan kecerdasan hati, social, dan emosi ndak kalah dengan kecerdasan
intelektual. Aksi spontan ini selesai seiring selesainya 3 tulisan.
* tata punya cerita *
* tata punya cerita *